DUNIA HANYA TIPU DAYA
~::~ DUNIA HANYA TIPU DAYA ~::~
Konon disuatu desa hidup saudagar kaya yang hanya memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik namun memiliki sifat yang sangat sombong. Sejak kecil anak tersebut cacat, yaitu buta matanya sehingga tidak bisa mengetahui kedaan disekitarnya.
Hingga pada suatu saat, ayah sang gadis sakit-sakitan. Hartanya yang dimiliki habis untuk biaya perobatan si ayah, sehingga pada akhirnya keluarga tersebut terlilit hutang yang sangat banyak kepada seorang saudagar kaya tetangga kampungnya. Demi kebahagian si gadis, kedua orangtuanya tidak pernah menceritakan kondisi yang terjadi selama ini. Si Gadis hanya tau bahwa dirinya adalah kembang desa anak saudagar terkaya di desanya.
Singkat cerita ayah si gadis pun meninggal. Beliau hanya meninggalkan sebuah rumah. Sawah, emas simpanannya dan perabotan rumahnya habis terjual untuk biaya berobatnya. Hutangnya pun belum terbayarkan olehnya. Ibunya pun akhirnya menikahi anaknya dengan anak dari saudagar yang memberikan hutang demi melunasi hutang-hutangnya.
Hari ke hari..bulan ke bulan.. tahun ke tahun..
Sang suamilah yang dengan sabarnya melayani dan menyiapkan semua kebutuhannya. Hingga pada akhirnya istri memohon kepada suaminya mencarikan orang yg ingin mendonorkan matanya.
"Suamiku, izinkan aku untuk melihat dunia. Carikan aku orang yang mau mendonorkan matanya untuk ku", minta si istri dengan lemah kembutnya.
"Wahai isriku apakah yang akan kau lakukan jika kau sudah bisa melihat dunia ini?", kata si suami penasaran.
"Aku tak akan merepotkan mu lagi. Semua bisa aku lakukan sendiri", kata si istri menjelaskan.
"Baiklah akan aku carikan, cuma ada yang aku khawatirkan", kata suami dengan lirihnya.
"Suamiku apa yang kau khawatirkan?"
"Kelak saat kau sudah dapat melihat dunia ini, kau akan mengetahui apa yang aku khawatirkan?"
Maka terpenuhilah keinginan si istri untuk melihat dunia. Namun si istri kaget melihat keadaan yang sesungguhnya yang selama ini yang ia alami. Yang kata orang didesanya dia adalah orang terkaya namun rumahnya tak sebagus yang ia harapkan, suaminya tidak setampan yang dia bayangkan, dia pun ternyata buta seperti dirinya dahulu. Istrinya pun berontak dan tidak menerima keadaan ini, suaminya yang selama ini melayani dan menemani dirinya ia hina dan remehkan. Akhirnya karna sakit hati si suami pun pergi dengan memberikan sepucuk surat buatnya...
Istriku..
Betapa indah hari-hari ku yang kulalui sebelum engkau melihat dunia.
Aku hanya menitipkan 2 hal untuk mu. Jagalah kedua mata itu, karena mata itu adalah hadiah yang paling berharga yang bisa aku berikan untukmu. Walaupun aku telah pergi, tapi aku dekat dengan mu karena sesungguhnya mata itu adalah mata ku yang aku donorkan untukmu. Lalu Rawatlah ibu yang sudah tua renta.. agar kau pun bisa merasakan apa yang aku rasakan saat aku mengurus dirimu dan ibu mu.
Sekarang hanya yang kau miliki adalah rumah tua peninggalan ayah mu dan ibu mu yang begitu sabar menghadapi sifat serta sikap-sikap mu selama ini.
Inilah yang Rasulullah katakan "...Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur... "
Maka alangkah beruntungnya aku kini menjadi seorang yang buta, apa yang kulihat hanya warna hitam..tapi setidaknya Allah telah menjaga pandanganku.
=========================================================
“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan dan Alloh menjadikannya orang yang ridho terhadap apa yang diberikan padanya.” (HR. Muslim: 1054)
Konon disuatu desa hidup saudagar kaya yang hanya memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik namun memiliki sifat yang sangat sombong. Sejak kecil anak tersebut cacat, yaitu buta matanya sehingga tidak bisa mengetahui kedaan disekitarnya.
Hingga pada suatu saat, ayah sang gadis sakit-sakitan. Hartanya yang dimiliki habis untuk biaya perobatan si ayah, sehingga pada akhirnya keluarga tersebut terlilit hutang yang sangat banyak kepada seorang saudagar kaya tetangga kampungnya. Demi kebahagian si gadis, kedua orangtuanya tidak pernah menceritakan kondisi yang terjadi selama ini. Si Gadis hanya tau bahwa dirinya adalah kembang desa anak saudagar terkaya di desanya.
Singkat cerita ayah si gadis pun meninggal. Beliau hanya meninggalkan sebuah rumah. Sawah, emas simpanannya dan perabotan rumahnya habis terjual untuk biaya berobatnya. Hutangnya pun belum terbayarkan olehnya. Ibunya pun akhirnya menikahi anaknya dengan anak dari saudagar yang memberikan hutang demi melunasi hutang-hutangnya.
Hari ke hari..bulan ke bulan.. tahun ke tahun..
Sang suamilah yang dengan sabarnya melayani dan menyiapkan semua kebutuhannya. Hingga pada akhirnya istri memohon kepada suaminya mencarikan orang yg ingin mendonorkan matanya.
"Suamiku, izinkan aku untuk melihat dunia. Carikan aku orang yang mau mendonorkan matanya untuk ku", minta si istri dengan lemah kembutnya.
"Wahai isriku apakah yang akan kau lakukan jika kau sudah bisa melihat dunia ini?", kata si suami penasaran.
"Aku tak akan merepotkan mu lagi. Semua bisa aku lakukan sendiri", kata si istri menjelaskan.
"Baiklah akan aku carikan, cuma ada yang aku khawatirkan", kata suami dengan lirihnya.
"Suamiku apa yang kau khawatirkan?"
"Kelak saat kau sudah dapat melihat dunia ini, kau akan mengetahui apa yang aku khawatirkan?"
Maka terpenuhilah keinginan si istri untuk melihat dunia. Namun si istri kaget melihat keadaan yang sesungguhnya yang selama ini yang ia alami. Yang kata orang didesanya dia adalah orang terkaya namun rumahnya tak sebagus yang ia harapkan, suaminya tidak setampan yang dia bayangkan, dia pun ternyata buta seperti dirinya dahulu. Istrinya pun berontak dan tidak menerima keadaan ini, suaminya yang selama ini melayani dan menemani dirinya ia hina dan remehkan. Akhirnya karna sakit hati si suami pun pergi dengan memberikan sepucuk surat buatnya...
Istriku..
Betapa indah hari-hari ku yang kulalui sebelum engkau melihat dunia.
Aku hanya menitipkan 2 hal untuk mu. Jagalah kedua mata itu, karena mata itu adalah hadiah yang paling berharga yang bisa aku berikan untukmu. Walaupun aku telah pergi, tapi aku dekat dengan mu karena sesungguhnya mata itu adalah mata ku yang aku donorkan untukmu. Lalu Rawatlah ibu yang sudah tua renta.. agar kau pun bisa merasakan apa yang aku rasakan saat aku mengurus dirimu dan ibu mu.
Sekarang hanya yang kau miliki adalah rumah tua peninggalan ayah mu dan ibu mu yang begitu sabar menghadapi sifat serta sikap-sikap mu selama ini.
Inilah yang Rasulullah katakan "...Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur... "
Maka alangkah beruntungnya aku kini menjadi seorang yang buta, apa yang kulihat hanya warna hitam..tapi setidaknya Allah telah menjaga pandanganku.
=========================================================
“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan dan Alloh menjadikannya orang yang ridho terhadap apa yang diberikan padanya.” (HR. Muslim: 1054)
0 Response to "DUNIA HANYA TIPU DAYA"
Post a Comment
Silahkan beri Komentar disini