CIRI-CIRI ORANG YANG BERIMAN DALAM SURAT AL-IMRAN
Sabar
Ialah ridha dengan semua ketentuan yang Allah Ta’ala berikan. Meliputi sabar dalam melakukan amalan-amalan ketaatan, sabar dalam menjauhi dan meninggalkan seluruh larangan-larangan, dan sabar dalam menghadapi takdir berupa musibah, ujian, dan ragam kesulitan lainnya.
Di antara tiga jenis kesabaran ini, ulama’ berbeda pendapat. Namun kebanyakan dari mereka sepakat bahwa yang paling berat dan agung pahalanya adalah sabar dalam melakukan perintah Allah Ta’ala di sepanjang usia kehidupan.
Jujur
Kaitannya dengan niat. Bahwa mereka yang jujur kepada Allah Ta’ala, Dia pun akan jujur kepada hamba-hamba-Nya. Maka dalam hal ini, seorang hamba akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Jujur oleh Ibnu Katsir juga diartikan, “Kesungguhan menjalankan amal perbuatan yang berat.”
Istiqamah (Tetap Taat)
Hidup adalah kumpulan ujian. Pun dengan ketaatan; ia akan diuji dengan sebanyak mungkin gangguan. Ujian untuk tetap taat dan patuh seringkali hadir dari dalam diri berupa kemalasan. Sedangkan pemicunya bisa dari keluarga, lingkungan ataupun faktor lainnya.
Infaq
Ialah sebentuk pengorbanan kepada Allah Ta’ala terkait harta. Infaq dalam ayat ini meliputi yang wajib berupa zakat dan yang disunnahkan berupa sedekah, pemberian, dan sebagainya. Ibnu Katsir menafsirkan infaq dengan mengatakan, “Mengeluarkan sebagian dari harta kekayaan di jalan-jalan ketaatan yang diperintahkan; silaturahim, membantu kerabat, mencukupi kebutuhan, dan menolong orang yang sedang membutuhkan.”
Istighfar
Inilah kesadaran utuh bahwa tak ada amal yang sempurna. Maka akhir ayat ini diakhiri dengan anjuran untuk senantiasa meminta ampun kepada Allah Ta’ala dengan beristighfar. Istighfar tidak terbatas pada satu kalimat atau waktu tertentu. Namun yang paling utama sebagaimana disebutkan dalam ayat ini adalah meminta ampun kepada Allah Ta’ala di waktu sahur.
Di antara keutamaannya adalah seperti disebutkan dalam sebuah riwayat shahih bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia di sepertiga malam terakhir untuk memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya yang meminta ampun.
Jika lima sifat ini terdapat pada seseorang, maka gelar mukmin layak disandang olehnya. Sedangkan di antara kebaikan yang akan diterimanya adalah ampunan dari Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam Firman-Nya,
الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Qs. Ali ‘Imran [3]:16)
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. (Qs. Ali ‘Imran [3]:17).
0 Response to "CIRI-CIRI ORANG YANG BERIMAN DALAM SURAT AL-IMRAN"
Post a Comment
Silahkan beri Komentar disini