-->

UN 2017 Hanya 4 MaPel yang Diujikan, 3 MaPel Wajib dan 1 MaPel Pilihan

mkkssmatuba -- Assalamu’alaikum War.....Wab.....Bapak/Ibu yang sama-sama berbahagia, salam hangat untuk kita semua, jumpa lagi dengan kami pada situs berita Pendidikan, Guru, PNS & Honorer menyajikan informasi terupdate tentang UN 2017 Hanya 4 MaPel yang Diujikan, 3 MaPel Wajib dan 1 MaPel Pilihan...simak informasi selengkapnya dibawah ini...


mkkssmatuba -- JAKARTA – Wacana moratorium ujian nasional( UN) yang digagas Mendikbud Muhadjir Effendy tampaknya kandas. Sebagai gantinya, ada sejumlah perubahan atas pelaksanaan UN. 

Salah satunya adalah tahun depan materi UN SMA akan diperlonggar, yakni hanya tiga mata pelajaran wajib dan satu pelajaran pilihan yang akan diujikan. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, untuk 2017, mata pelajaran wajib yang diujikan adalah Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 

Satu pelajaran lagi yang diujikan adalah satu di antara tiga mata pelajaran dalam jurusan yang bisa dipilih siswa. ”Jadi untuk SMA 2017 nanti hanya empat mata pelajaran saja. Tiga wajib dan satu sesuai pilihan atau minat siswa. Ini untuk memenuhi prinsip keadilan bagi semua siswa,” katanya di Jakarta kemarin. 


Sebelumnya, pada UN SMA terdapat enam mata pelajaran yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan tiga pelajaran sesuai jurusan. Untuk jurusan IPA, ditambah Fisika, Kimia, dan Biologi; sedangkan IPS ditambah Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi dan untuk jurusan Bahasa, ditambahSastraIndonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing. 

Nizam meminta sekolah aktif mendampingi siswanya mendaftarkan mata pelajaran pilihan. Semua pilihan itu, katanya, berikut pendataan kesiapan komputer wajib dikumpulkan ke Kemendikbud sebelum 15 Januari. Dia menyampaikan, sosialisasi mengenai perubahan materi ujian ini memang belum disampaikan ke sekolah namun dia optimistis dalam waktu 18 hari semua pendataan itu sudah masuk. 

”Kami memang masih menunggu Prosedur Operasional Standar dari Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) dulu (untuk sosialisasi ke sekolah). Namun kami sudah menyosialisasikan ini ke dinas pendidikan. Masih cukup (waktu),” papar Nizam. Menanggapi hal ini, Pakar Pendidikan dari Eduspec Indra Charismiadji berpendapat, Presiden Joko Widodo perlu mengumpulkan para ahli pendidikan untuk membuat cetak biru pendidikan. 


Indra berkata demikian dilatarbelakangi UN yang persiapannya sangat mepet sebab menanti kepastian presiden atas moratorium UN kemarin. ”Mau diubah seperti apapun (UN) itu ruhnya sudah tidak ada. Kan yang meminta UN dimoratorium itu Kemendikbud selaku eksekutor. 

Adanya perbedaan pendapat akan UN ini menandakan pemerintah tidak punya patokan arah pendidikan dengan baik. Karena tidak ada blueprint pendidikan,” jelasnya. Dia mengungkapkan jika pemerintah memiliki blueprint pendidikan, kebijakan UN tidak akan berganti meski ada pergantian menteri. Indra menjelaskan, jika ada cetak biru, anggaran negara pun akan terefisiensi, sebab program pendidikan sudah tersusun jelas. 

Apalagi tahun depan Presiden ingin anggaran fokus pada perbaikan sarana fisik. Terkait hal itu, dia mempertanyakan apakah dengan sekolah yang sudah diperbaiki maka mutu pendidikan akan meningkat. Dia menjelaskan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tidak cukup dijadikan patokan. 

Sebab diperlukanturunandari RPJMN sebagai pemandu teknis program. ”Jika UN dipakai sebagai pemetaan, maka apa benar nilai yang didapat siswa bisa mencerminkan pemetaan tersebut. Sebab banyak siswa yang mengikuti bimbingan belajar lalu dilatih menjawab soal UN saja tanpa mempelajari materi,” urainya. 


Contoh lain, katanya, banyak siswa yang mendapat nilai UN Bahasa Inggris 90 tapi tidak bisa berbicara Bahasa Inggris. Pakar pendidikan Edy Suandi Hamid menilai dengan waktu yang mepet ini Kemendikbud terlalu gegabah dan terkesan menerapkan pola yang cobacoba terhadap siswa. 

Sebenarnya usulan moratorium juga sudah tepat. Hanya saja, sekali lagi, Mendikbud Muhadjir Effendy melakukannya tanpa persiapan. ”Sama seperti moratorium, harusnya sebelum dihentikan, ada pengkajian tentang moratorium dulu,” tegasnya. Edy juga mengkritisi dampak pembebasan kepada siswa untuk memilih pelajaran yang di-UN-kan. 

Hal tersebut akan berdampak pada kecenderungan guru dan siswa fokus pada empat mata pelajaran pilihan saja. Secara teknis, katanya, juga akan menyulitkan dan memakan waktu persiapan UN yang sudah banyak terpotong polemik moratorium.

Untuk info selengkapnya klik DISINI.!

Demikian Informasi tentang Ujian Nasional untuk tahun 2017 yang bisa kami bagikan, Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di www.mkkssmatuba.blogspot.co.id untuk mengupdate segala informasi anda seputar Pendidkan, Guru, ASN/PNS, CPNS, info Honorer, dll. Kami akan senantiasa memberikan berita terbaru, teraktual, terpopuler, yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya.Terima Kasih atas kunjungan anda.Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.


Sumber: koransindo

0 Response to "UN 2017 Hanya 4 MaPel yang Diujikan, 3 MaPel Wajib dan 1 MaPel Pilihan"

Post a Comment

Silahkan beri Komentar disini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel